Kamis, 22 Desember 2011

SURAT KANGGE EMA

Bandung, 22 Desember 2011 Assalamu alaikum w.w Ema abdi emut waktos abdi budak, ema sok sering ngadongeng. Dongeng ema nu abdi emut teh nalika ema ngadongenkeun zaman ema nuju murangkalih. Harita abdi sareng pun lanceuk sok pogot ngupingkeun. Geuning waktos dongeng nuju ngungsi, cenah ema teh nuju anjang-anjangan aya angin puyuh dugi ka cocooan anjang-anjangan kagungan ema kacandak ku angin puyuh. Teras waktos ema ngadongengkeun diudag-udag domba, ema teh lumpat naek kana tangkal jambu, eh tangkalna kalah ngoyondon ka handap anu handapeun tangkal teh aya balong.....hehehe...teu kacipta waktos harita geumpeurna, kahandap sieun ngagujubar, ka darat sieun ku domba. hem.....pangalaman nu tangtos sesah dihilapkeunana. Ema waktos abdi sareng pun lanceuk ayun-ayunan di saung, harita pun lanceuk rag-rag tina ayunan jalaran tarik teuing diayunkeunana ku si Irah putrana tatanggi. Pun lanceuk nangis awong-awongan balas ku nyeri, ningal kitu teh ema bendu jalaran abdi sareng pun lanceuk bengal teu kenging diwagel dipiwarang barobo siang kalah lumpat ka saung. Hapunten ema...abdi sering baha kana parentah ema. Ema waktos abdi ngaos sok hoyong pangpayunna diwurukkan teh, nalika pun lanceuk alim ngelehan sami hoyong diwuruk tipayun, abdi ngamuk nangis gegerelengan, teras ngajenggutan rambut ema. Tapi ema sabar ....teu galider ningal nu ngamuk....ema neraskeun ngawuruk ngaos dugi ka rengse. Tos rengse nembe nyandak abdi ka jamban, teras abdi diibakan, diberesihan jalaran awak abdi janten kalotor balas ku ngamuk............duh ema hapunten abdi....abdi tos ngabarobihkeun ema ...abdi tos nyesahkeun ema..... Ema mangsa abdi rumaja....ema tetep ngaping, ngajaring ngajaga sareng ngariksa......sok sanajan abdi sareng pun lanceuk kalan-kalan sok liwar sok sering baha tina papatah ema...ma'lum mangsa rumaja mah kebek ku kabebasan....tapi ema tetep sabar mayunan abdi sareng pun lanceuk nu keur meujeuhna mangkak. Ema nalika abdi ngadahup.....ema katingal carinakdak....tapi abdi terang ...eta cisoca ema teh sanes cisoca kasedih....tapi cisoca bajga, wireh tos ngajajapkeun nu janten putra kana gerbang pernikahan. Ema sok sanaos abdi tos rumah tangga , ema tetep ngajaga ngariksa, sareng masihan conto kedah kumaha rumahtangga anu sae numutkeun agama nu dicontokeun ku rasul teh. Ema teu petot petot ngawawadianan ka abdi sareng ka pun lanceuk. Maksad ema teu aya sanes supados putra ema janten istri u solehah. Ema waktos abdi dibantun ka rumah sakit jalaran kedah nandangan dioperasi, ema sabar ngantosan....sok sanaos pada ngawagel, nanging ema tetep palay ngantosan abdi di rumahsakit, tug dugi ka abdi jagjag di rorompok ema nembe tiasa ngantunkeun abdi. Ema hatur nuhun ......mugia Allah SWT salamina maparinan rahmat sinareng barokahna ka ema .....mugia ema husnul khotimah....duh Gusti abdi bagja gaduh ema nu teu weleh nungtun kana jalan nu dipirido ku Gusti.....Allohummaghfirli...dzunubi...waliwalidayya warhamhuma kama robbayani shogiro....amin (Kangge Ema Wilujeng HARI IBU...)

Minggu, 06 November 2011

Pengembangan silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Prinsip pengembangan silabus : a. ilmiah, yakni keseluruhan materi dan kegiatan silabus harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah b. Relevan, artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik c. Sistematis, yakni komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi tertentu d. Konsisten, yaitu keajegan antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian. e. Memadai, yakni indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup menunjang pencapaian kompetnsi dasar. f. Aktual dan Kontekstual, yaitu, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata. g. Fleksibel, artinya komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik h. Menyeluruh, artinya silabus mencakup keseluruhan ranah cognitif, afektif, dan psikomotor

Kamis, 22 September 2011

SENJATA PAMUNGKAS HADANG ALERGI

REPUBLIKA.CO.ID, Air Susu Ibu (ASI) ternyata menjadi senjata utama menghadapi alergi. Penyakit akibat alergi erat kaitannya dengan daya tahan tubuh anak. Hal ini dikatakan Kepala Divisi Paediatric, Gastroenterology and Hepatology di Dr. v. Haunersches Kinderspital di Ludwig Maximilians University of Munich, Jerman Prof. Sibylle Koletzko. "ASI adalah makanan terbaik bagi bayi," ujarnya. ASI terbukti mendorong perkembangan bakteri sehat pada usus, mengurangi risiko infeksi pernafasan atau pencernaan, bermanfaat untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi, dan promosi toleransi oral. Setelah pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, barulah makanan pendamping bisa diberikan. Makanan perangsang alergi seperti kelompok kepiting dan udang, kacang, makanan laut, telur serta susu sapi bisa mulai diberikan. Tujuannya adalah menimbulkan toleransi. Namun, tindakan ini dibarengi juga pemberian ASI. Variasi sumber makanan yang berbeda dalam jumlah besar dapat diberikan pada setengah tahun kedua. Pengenalan makanan yang ditunda di kemudian hari tidak menunda terkena risiko alergi. Apabila menyusui menyebabkan alergi, disarankan memberikan formula hidrolisa parsial dengan 100 persen protein whey. Alergi merupakan salah satu penyakit yang diturunkan secara genetis. Pada awal 1970-an Koletzko mengungkapkan, prevalensi alergi secara umum berkisar kurang dari 10 persen. Tetapi saat ini prevalensi alergi berkisar 20 persen sampai 30 persen. Hal ini berarti prevelensi meningkat 3 kali lipat. Faktor genetik, pola makan, gaya hidup, dan asap rokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadi alergi pada anak. Dari faktor genetik frekuensi risiko berkisar 20 persen sampai 85 persen. Pada usia dini, tanda-tanda reaksi alergi adalah kelainan kulit (ruam merah) dan gangguan saluran cerna (muntah). Dengan bertambahnya usia, reaksi alergi utama adalah pada sistem pernapasan seperti asma serta rhinitis. Untuk jenis alergi ini, bahan penyebab alergi sangat bervariasi. Mencakup makanan, debu, bulu hewan, serbuk sari, kutu tungau (house-dust mites). Sumber : http://id.berita.yahoo.com/ini-dia-senjata-pamungkas-hadang-alergi-121939889.html

Kamis, 15 September 2011

KIAT BERZIKIR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DIRI

Ada beberapa kiat agar zikir kita mampu meningkatkan kualitas hidup dan kualitas ibadah kita, sehingga zikir kita membuat doa kita mudah diijabah oleh Allah SWT. 1. Terus menerus mengingat Allah dimanapun kita berada. Ingatlah batu yang kers dapat pecah karena terus menerus dipukul. Shalat ada waktunya, puasa ada waktunya, zakat ada haulnya. demikian pula haji. Tapi zikir dmanapun, kapanpun, dalam keadaan bagaimanapun dapat kita lakukan. 2. Menghidupkan sunnah Nabi, seperti shalat tahajud, shalat duha, shalat berjamaah, bersedekah, menjaga wudhu dan biasa beristighfar. 3. Rutin melaksanakan puasa senin kamis dan membiasakan mengaji. 4. Perkuat silaturahmi.

Rabu, 14 September 2011

MEMBACA DAN MENULIS


 MEMBACA DAN MENULIS
Baca tulis adalah dua aktifitas yang memerlukan daya pikir dan daya nalar manusia, karena kegiatan ini melibatkan mata dan tangan yang kesemuanya berpusat pada otak. Baca tulis juga merupakan alat komunikasi tulisan yang menjadikan manusia dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya, demikian juga keterampilan membaca dan menulis merupakan jalan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq 1 -5 seperti berikut :
  Artinya :
  1. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.
  2. Yang menciptakan manusia dari segumpal darah.
  3. Bacalah dan Tuhanmulah yang memuliakan.
  4. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam.
  5. Yang mengajarkan manusia apa yang mereka tidak ketahui.
Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya manusia untuk belajar dan menuntut ilmu yang diawali dengan mambaca dan menulis. Hal ini menegaskan pula akan pentingnya manusia untuk dapat membaca dan menulis. Karena dengan membaca dan menulis maka manusia akan mendapatkan ilmu.
Dengan rujukan ayat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa manusia khususnya umat Islam harus mencari ilmu seluas-luasnya agar dapat mengolah alam sebaik-baiknya sebagai khalifah fil ard. Untuk memakmurkan bumi perlu ilmu, dan ilmu didapat melalui membaca dan manulis.

EMAK

EMAK
Saat kugundah kau sejukkan aku dengan dekapanmu
Saat kunakal kau temaniku dengan sabarmu
Saat ku sedih kau hibur aku
Saat ku sakit kau rawat aku
Saat ku gembira, kau lebih bahagia
Emak
Bagiku kau matahariku
Kau penyemangatku
Kau inspirasiku
Kau motivasiku
Emak
I love you
I miss you
Love you forever

Selasa, 13 September 2011

SAY : ..." I AM WILLING (Sebuah inspirasi)

 SAY : ..."IAM WILLING
Sesungguhnya tidak ada manusia yang bodoh di dunia ini, yang ada hanyalah mau atau tidak mau. Keberhasilan tentunya tidak datang dengan sendirinya, namun harus dilalui dengan proses ikhtiar. Disinilah awal mula kita memulai sebuah keberhasilan. Manusia diberi akal untuk berpikir dan bertindak untuk memenuhi kebutuhannya, karena sesuatu yang Allah berikan pada kita harus kita jemput, sebagaimana firman Allah dalam Alqur'an :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Kemudian pada ayat lain dikatakan :

Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
Sifat malas sering menghambat kita untuk maju., dan itulah yang dialami kebanyakan orang. Maka untuk menghindari sifat malas kita harus mulai memotivasi diri sendiri, bahwa mengelola otak atau akal yang kita miliki itu sebagian dari mensyukuri nikmat Allah dan termasuk ibadah. Oleh karena itu mulailah dari sekarang kita katakan : I am willing (saya bisa)". Jadi jangan pernah kita mengatakan kita tidak bisa, katakanlah bisa. Dengan demikian akan menjadi motivasi pada diri kita untuk selalu belajar tentang apa yang belum kita ketahui untuk mengimplementasikan syukur kita pada Allah SWT. Mulailah dari sekarang jangan menunda-nunda lagi.

Rabu, 07 September 2011

TUTUG OPAK

Hari ini mulai masuk sekolah setelah liburan Idul fitri, dan seperti biasa aku kembali melakukan rutinitas di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Sehabis salat subuh aku langsung ke dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi. Suamiku membangunkan anakku yang bontot, karena ia agak manja dan harus berkali-kali membangunkannya, mungkin karena ia anak bungsu kata temanku waktu itu ketika aku curhat tentangnya.
Tak lama kemudian si bungsu masuk kamar mandi, dan langsung terdengar ceburan air dari kamar mandi tanda ia langsung mandi. Setelah keluar dari kamar mandi ia berteriak :" Bu, aku mau nasi tutug opak". katanya yang kau iyakan permintaannya. Ya, begitulah sejak pulang mudik lebaran kemarin, anakku yang satu ini setiap hari selalu minta dibuatkan nasi tutug opak. Begitulah ia, jika sudah gandrung pada sebuah jenis makanan, maka ia selalu memintanya setiap hari hingga ia merasa bosan sendiri. Dan anak itu sangat Indonesia banget dalam selera makanan, apa lagi makanan khas orang Sunda. Diantara makanan kesukaannya, karedok leunca, gepuk, rendang, sambal dan lalapan mentah, dan cemilannya singkong rebus, ubi rebus, keripik singkong, ali agrem dan lainnya.  Jika kami jalan-jalan, anakku selalu meminta makan di rumah makan Sunda. Ia tak malu jika disebut "anak kampung" atau bukan" anak gaul", karena ia tidak suka Pizza, burger atau makanan impor lainnya. Kayanya perut anakku itu memang diciptakan Allah untuk perut Indonesia, hahaha....begitulah.
Maka tak heran jika kami pulang kampung, ia selalu dimanjakan oleh Emakku (neneknya) dengan makanan-makanan khas kampung yang biasanya Emakku membuatnya sendiri. Ya, Emakku sangat mempertahankan tradisi sunda terutama dalam masalah kuliner. Jika lebaran, di saat orang lain sibuk membuat kue nastar, keju, semprit dan lain-lain, maka Emakku sibuk membuat papais Cisaat yang khas sekali karena bungkusnya saja daun yang langka yaitu daun bangban, ali agreum, ladu, opak dan rengginang.
Seperti saat kami mudik lebaran kemarin juga, saat kami keluarga besar menyelenggarakan buka bersama di rumah emak karena anak-anaknya pada kumpul, emak menyediakan nasi tutug opak, ikan asin bakar, sambal dan lalapan disamping makanan yang kami buat sendiri. Maka, tak ayal lagi anakku langsung menyukainya, hingga saat sahur dan buka puasa  pada hari berikutnya meminta disediakan nasi tutug opak.
Sebetulnya membuat nasi tutug opak itu sederhana saja, tak beda dengan nasi tutug oncom. Bahan bakunya yaitu, nasi, garam dan opak. Hanya saja yang membuatnya menjadi khas dan lebih enak karena cara menanak nasinya. Emakku termasuk orang yang bertahan memasak memakai kayu bakar seperti dulu walau pun sudah tersedia kompor gas. Namun kompor gas hanya digunakan untuk memasak lauknya saja, sedangkan untuk menanak nasi beliau tetap menggunakan tungku dan kayu bakar. Serta alat untuk menanak nasinya tetap bertahan yaitu menggunakan seeng (dandang) dan aseupan (kukusan dari anyaman bambu), terus mengaroninya juga di dulang (sebuah alat untuk mengaduk nasi yang terbuat dari kayu yang bentuknya seperti bakul). Setelah nasi matang, nasi tersebut diakeul ( diaduk-aduk) dengan cukil kayu (centong) sambil dikipasi menggunakan hihid (kipas yang terbuat dari anyaman bambu). Deangan cara seperti itu nasi menjadi lebih pulen dan tentu saja rasanya juga enak. Setelah cukup di-akeul maka tinggal membuat nasi tutugnya dari bahan yang tadi.
Saat azan magrib tiba, kami semua menyerbu nasi tutug opak buatan emak, yang ternyata kami semua menyukainya. Terutama anak-anak ema yang semuanya sudah berkeluarga tentunya sangat merindukan makanan yang dibuat oleh tangan Emak sendiri. Duh, bahagia rasanya kami masih dapat mencicipinya kembali.
Sebetulnya kami juga tidak tega jika melihat Emak yang sudah tua sibuk di dapur jika kami mengunjunginya, namun emak kelihatannya tidak suka jika kami larang dan beliau selalu ingin menyediakan makanan kesukaan anak-anak dan cucunya yang dibuatnya sendiri.
Saat aku dan keluarga kecilku mau balik lagi ke Bandung, anak bungsuku minta dibekali  nasi tutug opak lagi. Dan dengan senang hati Emak membuatkannya. Nasi tutug yang telah dibuat itu kemudian dibungkus dengan daun pisang yang istilah populernya ditimbel. Hingga ketika kami tiba kembali ke rumah, maka kami pun tidak kelaparan karena telah dibekali nasi tutug opak yang saat ini menjdi makanan favorit anakku. Ah, seandainya Emak sudah tiada apakah masih ada orang yang membuatkan nasi tutug jika kami mudik ?. Ya Allah panjangkanlah usia Emak dan sehatkanlah beliau. Amin.

Senin, 05 September 2011

ANTARA AKU, SAUDARAKU, DAN EMAKKU

Kulihat kegembiraan di wajahnya
Kudengar kelembutan suaranya
Kulihat keharuan dimatanya
Kulihat keletihan di raut mukanya
Namun kau tetap tegar
Dengan semangat dan cintamu
Kulihat kesedihan di matanya
Manakala ia tak perdulikannya
Kulihat kesal di wajahnya
Manakala ia merasa risih padamu
kemanakah aku harus mengadu
Engkau....engkau dan engkau
orang-orang yang kucinta
Aku merindukanmu
Aku menyayangimu
Semua......
Semuanya...
Rekatkan kasih sayang antara kami Ya Allah
Dengan tingkah kami
Dengan bahasa tubuh kami
Dengan hati kami
Aku rindu......



RAMADHAN YANG NGANGENIN

RAMADHAN YANG NGANGENIN
Ramadhan telah berlalu seiring dengan datangnya hari raya idul fitri, namun kenangan masa-masa indah Ramadhan tak kan pernah kulupakan. Indahnya alunan ayat-ayat suci yang saling bersahutan dari masjid ke masjid menambah indah dan syahdunya Ramadhan. Yang ada dalam benakku kini apakah saat-saat manisnya Ramadhan dapat kulalui tahun berikutnya...? semoga saja aku masih diberi kesempatan untuk itu.
Sungguh Ramadhan bulan yang selalu dirindukan, bahkan ketika masa kanak-kanak dulu, aku seneng sekali jika tiba bulan Ramadhan, Dan yang paling kusukai saat Ramadhan adalah "ngadulag"" (nabuh beduk). Karena kebiasaan di kampungku kedatangan Ramadhan selalu disambut dengan "dulag" demikian pulang saat idul fitri tiba.
Rasanya baru kemarin aku dan teman-temanku bergembira ria menabuh dulag untuk menyambut datangnya Ramadhan. Dan saat selesai salat terawih juga kami selalu menabuh beduk (ngadulag) sebagai tanda bahwa terawih sudah usai. Setelah itu kami melanjutkan aktifitas bertadarus. Biasanya selesai tadarus kami makan penganan yang kami bawa dari rumah atau yang disediakan oleh para oragtua, bahkan kami sangat suka jika selesai tadarus kami bikin rujak yang dimakan bersama-sama teman.
Saat menjelang sahur, kami masih "ngadulag" untuk membangunkan orang-orang untuk sahur. Ya, walau kami anak perempuan saat itu suka ngeduluin anak laki-laki, dan jika anak laki-laki sudah pada datang untuk "ngadulag"" barulah kami pergi. Selesai makan sahur kami beramai-ramai pergi ke surau untuk melaksanakan solat subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan mengaji hingga pukul 06.00. Setelahnya kami biasa mengisi kegiatan kami dengan bermain-main di sawah atau di kebun, biasanya kalau ada buah-buahan yang matang langsung kami petik untuk bekal buka nanti, hahaha....geli juga padahal waktu magrib masih jauh dan matahari pun baru muncul, namun kami sudah mengumpulkan makanan untuk buka. Kalau sudah merasa cape bermain-main barulah kami tidur sampai waktu zuhur.
Waktu zuhur tiba, kami pun bangun dan mandi untuk kemudian solat berjamaah di surau yang dilanjutkan dengan tadarus al-qur'an, motivasi kami tentunya 'angpau" yang dijanjikan orangtua jika kami khatam Al-qur'an saat Ramadhan. Aku selalu balapan khatam dengan kakak dan teman-temanku. Kami tadarus sampai jam 14.00. Setelah itu kami bermain-main kembali hingga waktu asar, seperti biasa saat berkumandang azan asar kami bergegas ke surau untuk solat berjamaah, dan setelah itu kami pun ngabuburit menunggu waktu magrib.
Ah...sungguh indah kenangan masa Ramadhan.......aku ingin bertemu kembali Ramdhan bulan yang penuh barokah. Ramdhan aku merindukanmu...I love Ramadhan.....see you later next year. Semoga Allah mempertemukan kita kembali. Amin.

Sabtu, 27 Agustus 2011

analisis hasil evaluasi


ANALISIS HASIL ULANGAN AKHIR SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010
SDN BUAHBATU 09


Mata Pelajaran    : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester   : 1 / 1
No
Soal
Siswa yang menjawab benar
Prosentase
Kategori Soal
Rentan Perolehan Nilai
Jumlah Siswa
Ket
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
34
30
35
34
21
27
26
36
30
30
34
31
16
28
36
33
17
22
30
19
94 %
83 %
97 %
94 %
58 %
75 %
72 %
100 %
83 %
83 %
94 %
86 %
44 %
78 %
100 %
92 %
47 %
61 %
83 %
53 %



10 – 100 




Nilai Rata-rata kelas :
265 : 36 = 74
Taraf serap :



Nilai tertinggi : 10
Nilai terendah : 3